Rintik Kerinduan

Sudah ketetapan alam
ketika rintik hujan
yang perlahan lebih dulu memekarkan rindu
baru kemudian taman bunga

Seperti dawai gitar klasik
mendenting pada setiap rintik
dibangkitkan nya kenangan yang mengendap

Aku membayangkan sore ini
diantara edelweiss yang mulai beranjak muda
kamu duduk disebelahku
bersandar dibahu kananku

Memandang bukit dan lautan awan
tanganku setengah melingkari tubuhmu
di pelupuk mata kita terlihat
danau yang luas hijau dipayungi kabut

Adalah senja yang merah menghangatkan bahu
menyala dibelakang kita
Lalu ....

Angin yang kencang menerkam leherku
membuyarkan khayalku
angan dan sajak-sajak tentang kamu

Sampai-sampai aku belum sempat
menerjemahkan inginku
sederhana saja..
aku ingin mencium keningmu
mencium kening calon Ibu bagi anak-anakku kelak

Itu sudah.

Komentar

Postingan Populer