Gemuruh

Hitam.... pekat
tanpa cahya dihadapan
kecuali lampu-lampu pembaca

     suara yang makin keras
     menghantam telinga
     pada setiap detik yang berlari

Aah... tiba-tiba
asap putih yang berpeluk mesra
berpencar bak digembalai angin

     hati yang mula nya diam
     lalu beriak tak menentu
     ketika Rinjani mengarsir di ujung mata

Gemuruh makin lantang
isyaratkan apa yang aku pandang
telah mengucapkan selamat datang.

Komentar

Postingan Populer