Tanpa Ibu
Pada malam yang begitu sepi
Disela perbincangan dua kawan
Satu pertanyaan menyeruak ke permukaan
Membelah desau angin menjadikan fluida seketika
Bagaimana perasaanmu sehari setelah kematian Ibu? katanya
Senyum saja lalu kuracikkan secangkir kopi untuknya
Airnya hangat tidak panas tanpa gula
Ia tau jawabanku
Tanya keduanya menghunuskan trisula tepat
pada jantung
"Lalu bagaimana hidup tanpa Ibu?" katanya
Tanpa senyum aku diam "mari main catur", kataku
Aku incar sternya aku makan dengan kuda
"Bagaimana bercatur tanpa ster?", kataku
"Pincang hilang semangat hilang gairah bermain",
katanya
Sedikit senyum menepuk bahu dengan lembut kawanku berkata
“Kau lihat rembulan itu, meski redup ia memaksa bersinar
Sebab mungkin bulan melihat ke bumi ada sekawanan
Anak yatim sisa usai dentuman peluru yang meringkuk dalam
dingin dan gelap”
Terkadang hidup memberi kita harga pasti
Terima saja genggamlah erat nyawamu dengan getar sesegukanmu
Atau terima saja lihatlah sesiapa yang lebih bersedih
Senyumlah sedikit sebab ia menyukai senyummu
Komentar
Posting Komentar