Hujan Yang Kita Benci

Ingatkah ketika kita membuat janji Sabtu ini

Menumbuhkan angan tentang pertemuan indah yang dinanti

Namun kenyataan melempar harga pasti

Menggerutu hati seketika memaki hujan yang kita benci


Aku masih menikmati setiap tetesan nya yang menghantam atap

Dengan segelas kopi dan sukun goreng yang semakin akrab

Aku sampaikan pesan pelebur penat untukmu

Duhai kasih, yakinlah sejatinya bahwa kita masih ada waktu


Tahukah kasih, bahwa dari hujan yang kita benci ini

Di bagian bumi lain tumbuh tinggi rerumputan yang dimakan Domba

Domba besar dicukur lalu tercipta jaket wol serupa milikmu

Warna abu yang paling aku suka, begitu indah kau kenakan itu


Tahukah kasih, bahwa dari hujan yang kita benci ini

Tumbuh merekah daun murbei makanan bagi Ulat Sutra

Ulat dewasa berkepompong lalu tercipta benang sutra

Benang untuk baju tidurmu yang sungguh anggun saat kau kenakan


Tahukah kasih, bahwa Tuhan Yang Mengatur segala hal terjadi

Telah menyiapkan waktu paling benar untuk kita bercumbu

Waktu terbaik untuk segala romansa kita

Bersabarlah, merebahlah, seka air mata


Aku ingin kau mengamini do'a sederhana

Kelak aku ingin tetap dapat memelukmu walau hujan ini datang lagi

Aku bukan hanya ingin kita serumah

Aku ingin kita sesurga

Komentar

Postingan Populer