Begitulah Perasaanku

Malam itu begitu sepi
Hanya celoteh angin menggumam ditelinga
Lalu, diantara saling kata
Temanku bertanya,
Bagaimana perasaanku sehari setelah kematian Ibu ?
Aku senyum kubuatkan ia kopi dengan air hangat tidak panas tanpa gula
Ia tersenyum, ia tau jawabku
Ia bertanya lagi,
Sekarang bagaimana rasanya hidup tanpa Ibu ?
Aku diam. Kuajak ia main catur,
Ku incar ster nya, kumakan dengan kuda
Aku senyum, kutanyakan bagaimana bermain tanpa ster
Pincang katanya, hilang semangat hilang mood bermain nya

Malam tau perasaanku kala itu
Angin lembut yang membelaiku sejak tadi
Mengisyaratkan agar hatiku tidak mengutuk siapapun
Aku lihat rembulan kala itu
Sedikit sekali sinarnya
Seperti mata seorang yang tengah sekarat
Namun tidak menangis
Seakan tak menyerah bahwa ia masih mampu berbinar lagi
Hingga Dia benar-benar menghentikan hari
Dan semua akan kembali

Komentar

Postingan Populer