Ode Untuk Ibu II
Tempat ini terlalu kumuh
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu manis begitu kucinta
Dunia ini begitu munafik
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu tulus begitu kucinta
Kenyataan ini terlalu kotor
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu bersih begitu kucinta
Mama' kau adalah akhir dari segala dimana cintaku bermuara
Bidadari yang menolongku memudahkan jalan hidupku
Kunci atas segala bahagia dunia dan akhiratku
Mama' kau akan selalu hidup dalam hati dan dunia kenanganku sendiri
Do'aku tak pernah alpa mengalir lembut disetiap sujud
Namamu melekat pada bait-bait harapan yang kurangkai
kurekatkan pada sepertiga malam sebelum mengudara
bersama harumnya nama Sayyidina.
Mama' izinkan aku ceritakan pada anak-anakku kelak
tentang semua harta yang telah kau wariskan kepadaku
kasih sayang yang tulus ketegaran yang tetap lembut
perasaan iba yang selalu kita rasa diantara ketiadaan itu
harapan dan angan yang pernah kita bicarakan
Mama' kelak ketika anak-anakku bertanya
siapa perempuan yang merangkulku dalam bingkai itu
izinkan aku ceritakan juga tentang hal-hal yang belum sempat terjadi
Mama' kelak ketika aku, isteri dan anak-anakku menabur bunga
aku cuma minta satu, ridhoi kami. Ridhoi kami.
Mama' kelak kalau aku masuk neraka karena lalaiku
karena aku bukan anak yang baik untukmu
karena aku bukan pemimpin yang baik atas diri dan keluargaku
izinkan aku memelukmu disana. mengecup keningmu sekali lagi
seperti empat jam sebelum kematianmu itu.
Mama' kau lah bahagia dunia dan keselamatan akhiratku.
Yaa Rabb sayangi mama' seperti dia telah menyayangi aku
dengan lembut semasa hidup,
berikan nur-Mu disetiap sudut kuburnya.
Mama'.. kau adalah Nuurun 'alaa Nuur, kaulah cahaya diatas cahaya itu.
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu manis begitu kucinta
Dunia ini begitu munafik
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu tulus begitu kucinta
Kenyataan ini terlalu kotor
Tak pantas untuk bidadariku yang begitu bersih begitu kucinta
Mama' kau adalah akhir dari segala dimana cintaku bermuara
Bidadari yang menolongku memudahkan jalan hidupku
Kunci atas segala bahagia dunia dan akhiratku
Mama' kau akan selalu hidup dalam hati dan dunia kenanganku sendiri
Do'aku tak pernah alpa mengalir lembut disetiap sujud
Namamu melekat pada bait-bait harapan yang kurangkai
kurekatkan pada sepertiga malam sebelum mengudara
bersama harumnya nama Sayyidina.
Mama' izinkan aku ceritakan pada anak-anakku kelak
tentang semua harta yang telah kau wariskan kepadaku
kasih sayang yang tulus ketegaran yang tetap lembut
perasaan iba yang selalu kita rasa diantara ketiadaan itu
harapan dan angan yang pernah kita bicarakan
Mama' kelak ketika anak-anakku bertanya
siapa perempuan yang merangkulku dalam bingkai itu
izinkan aku ceritakan juga tentang hal-hal yang belum sempat terjadi
Mama' kelak ketika aku, isteri dan anak-anakku menabur bunga
aku cuma minta satu, ridhoi kami. Ridhoi kami.
Mama' kelak kalau aku masuk neraka karena lalaiku
karena aku bukan anak yang baik untukmu
karena aku bukan pemimpin yang baik atas diri dan keluargaku
izinkan aku memelukmu disana. mengecup keningmu sekali lagi
seperti empat jam sebelum kematianmu itu.
Mama' kau lah bahagia dunia dan keselamatan akhiratku.
Yaa Rabb sayangi mama' seperti dia telah menyayangi aku
dengan lembut semasa hidup,
berikan nur-Mu disetiap sudut kuburnya.
Mama'.. kau adalah Nuurun 'alaa Nuur, kaulah cahaya diatas cahaya itu.
cahaya
diatas cahaya. memancar seperti bintang seperti mutiara
yang
dinyalakan dengan minyak dari pohon zaitun
yang
tumbuh tidak disebelah timur maupun barat.
Komentar
Posting Komentar