Mukena Mama'
Malam itu... aku tak tau apa yang dirasakan awan
Sampai-sampai ia menangis
Semenjak sebelum zuhur hingga jelang subuh
Aku sendirian disini, berteduh didepan toko yang tutup
Diantara tiap rintiknya yang entah mengapa
Membuatku nyaman dengan kesendirian ini
Disana, diseberang jalan.. samar aku lihat seorang wanita
Memeluk bocah yang lelap dalam pelukannya
Wanita itu sesekali terjaga
Ketika ada orang lain yang juga berteduh di haltenya
Sesekali ia ciumi si bocah yang aku terka itu puteranya
Ia selimuti dengan kain seadanya
Melihat itu, aku teringat mama'
Sekarang mama sedang apa ya?
Terakhir kali mama' memelukku itu kapan ya?
Yaa.. kala itu aku begitu rindu senyuman manis mama'
Walau rintik-rintik masih berjatuhan, aku pulang
Aku ingin memeluk mama' dan mencium tangan mama'
Kalau aku pulang dan ia sudah terlelap
Akan ku kenakan selimut ke tubuhnya yang mungil itu
Agar tidak kedinginan
Sesampai dirumah, kubuka pintu
Mama' tidak ada ditempat tidur
Oh ternyata mama di dapur
Langsung kupeluk ia, kuciumi pipinya
Berkali aku katakan aku begitu merinduinya
Ah atap dapur rumahku bocor
Tetesan demi tetesan hujan kian membasahi ubun-ubun
Lalu perlahan mengalir ke dahi, pipiku juga basah
Sialnya.. basah diwajahku membuatku terjaga dari lamunan
Setelah kusadar, ternyata yang aku peluk aku ciumi
Cuma mukena mama' dan sajadah yang dilipat setengah
Benakku bertanya, mama' dimana?
Oh ternyata mama' dikamar
Diatas TV, tersenyum manis didalam bingkai warna hitam dan emas
Dalam diam aku ingat lagi
Seminggu yang lalu ba'da zuhur
Aku kan mengadzani dan mengiqomahkan
Lubang landak tempat mama' terlelap dengan sangat nyaman.
Mukena dan sajadah yang terakhir kali mama' pakai ini masih ditangan
Kupeluki lagi kuciumi lagi.
Sampai-sampai ia menangis
Semenjak sebelum zuhur hingga jelang subuh
Aku sendirian disini, berteduh didepan toko yang tutup
Diantara tiap rintiknya yang entah mengapa
Membuatku nyaman dengan kesendirian ini
Disana, diseberang jalan.. samar aku lihat seorang wanita
Memeluk bocah yang lelap dalam pelukannya
Wanita itu sesekali terjaga
Ketika ada orang lain yang juga berteduh di haltenya
Sesekali ia ciumi si bocah yang aku terka itu puteranya
Ia selimuti dengan kain seadanya
Melihat itu, aku teringat mama'
Sekarang mama sedang apa ya?
Terakhir kali mama' memelukku itu kapan ya?
Yaa.. kala itu aku begitu rindu senyuman manis mama'
Walau rintik-rintik masih berjatuhan, aku pulang
Aku ingin memeluk mama' dan mencium tangan mama'
Kalau aku pulang dan ia sudah terlelap
Akan ku kenakan selimut ke tubuhnya yang mungil itu
Agar tidak kedinginan
Sesampai dirumah, kubuka pintu
Mama' tidak ada ditempat tidur
Oh ternyata mama di dapur
Langsung kupeluk ia, kuciumi pipinya
Berkali aku katakan aku begitu merinduinya
Ah atap dapur rumahku bocor
Tetesan demi tetesan hujan kian membasahi ubun-ubun
Lalu perlahan mengalir ke dahi, pipiku juga basah
Sialnya.. basah diwajahku membuatku terjaga dari lamunan
Setelah kusadar, ternyata yang aku peluk aku ciumi
Cuma mukena mama' dan sajadah yang dilipat setengah
Benakku bertanya, mama' dimana?
Oh ternyata mama' dikamar
Diatas TV, tersenyum manis didalam bingkai warna hitam dan emas
Dalam diam aku ingat lagi
Seminggu yang lalu ba'da zuhur
Aku kan mengadzani dan mengiqomahkan
Lubang landak tempat mama' terlelap dengan sangat nyaman.
Mukena dan sajadah yang terakhir kali mama' pakai ini masih ditangan
Kupeluki lagi kuciumi lagi.
Komentar
Posting Komentar