Pecahan Kisah
Tidak ada diksi yang lebih anggun dari senyummu
Tidak ada bayang-bayang yang selembut jemarimu
Tidak ada kumbang yang lebih lentik dari kerlingmu
Tidak ada ode yang berlebih terlebih tentangmu
Kamu adalah bait-bait yang telah utuh dan pernah singgah di gelap malamku
Kepingan cerita tentang oase yang menyejukkan sisi hitamku
Pertemuan yang memeras segala kemampuanku berjuang memilih kata
Hanya untuk berlama melihat matamu
Kesalahanku adalah tidak cukup nyali kala itu
Kita adalah pecahan kisah yang sesekali kerlap dikala sunyi
Kita adalah pecahan rindu yang terabaikan disudut malam
Kita adalah kenyamanan yang takkan saling dekap
Namamu pernah akrab dengan do'aku yang kulepas mengudara
Bayangmu pernah menamparku perihal segala "seandainya"
Kenyataan bahwa aku tak cukup baik untuk segala lembutmu
Membuatku menyimpan pecahan itu pada satu tempat dingin disudut hatiku
Beberapa hal yang belum terucap lewat kisah saling tatap
Kubiarkan melebur disetiap pekat gelap
Pusat Jakarta yang terlewat kini sesekali menguar aroma kamu
Seperti bunga pada taman Hatna Hatnareb yang apabila
Terinjak orang lewat semakin semerbak wanginya
Seperti itu segala bait kisah singkat kita
Komentar
Posting Komentar