Bukan Denganmu
Ada rasa yang entah apa namanya
Membuncah setiap kali aku tatap lengkung
senyum manismu, senyum favorit mataku
Banyak janji dan perencanaan mengendap
dalam batinku
Aku rasa tak perlu gegabah ku ungkap
Bukankah banyak janji berkorelasi pada banyaknya kebohongan
Kelak jika sudah waktunya
Keinginan terbesarku sederhana saja sebenarnya
Aku akan pulang kantor lebih awal
Dan menikmati low tea bersamamu
Sebelum senja menuntaskan tugasnya
Menggelapkan mega-mega
Biar aku yang membuatkan untukmu
Teh naga hitam terbaik dari tanah bukit barisan
Atau kalau kau mau aku buatkan
Teh rosella dengan sedikit peppermint kesukaanku
Berdua saja, bertiga dengan seduhan daun-daun dan pucuk terbaik racikanku
Oh berempat dengan lembayung senja oranye
Namun Tuhan memang selalu gemar menyimpan rahasia hari-hari
Lalu akan Dia buka misteri perlahan pada waktu sesuai kemauanNya
Belum sempat aku wujudkan segala serpihan yang mengendap di dada
Kepergianmu sudah membuatku menjadi sosok bagai teh yang batal diminum
Setelah melalui proses yang panjang
Hingga akhirnya ku sajikan dengan gelas kasih terbaik
Lalu kau tinggal saja tanpa ada bercak bibirmu disana
Hingga akhirnya aku mengerti bahwa segala rentetan kisah senjaku kelak
Bukan denganmu.
Komentar
Posting Komentar