Sudah Lebaran Lagi, Mak
Assalamu'alaika Mama' yang menunggu di barzakh
Sudah empat Ramadhan kita tidak sahur bersama
Entah mengapa setiap bait takbir
Seperti spear yang menembus jantung
Rindu yang selama ini terpelihara takkan mati
Aku siram saban malam sehingga terus tumbuh besar
Kenangan dan harum namamu yang kuperas melahirkan puisi
Do'a-do'a selepas sujud tak hentinya aku lepas
Mengudara bersama nama kekasihNya
Sajadahku masih yang lama
Peci hitam nya yang kita beli berdua
Esok sudah lebaran lagi, Ma'
A’udzubika min 'azabil qabri
Yaa Ghafuur.. ampuni segala kesalahan Mama' ku
Yaa Baa'its bangkitkanlah aku bersamanya nanti
Tiada yang lebih indah dari ketika Yaumul Ba'ats tiba
Aku terus menggenggam tangan Mama' ku
Yaa Waajid, tidak ada puisi seorang penyairpun lebih indah dari namaMu
Yaa Barru.. aku mohonkan dengan sangat
Untuk Mama' ku disana, dermaga dari segala aliran rindu
Cahaya diatas cahaya.. bagai bintang yang berkilau
Yang dinyalakan dengan minyak dari pohon zaitun
Yang tumbuh tidak di timur maupun bbarat
Aku merinduimu melalui kata, mencintaimu lewat do'a.
Rivai, Pada Malam Takbir 2017.
Komentar
Posting Komentar