Lelaki Yang Menjual Kenangan
Akhirnya orang yang dicintainya pergi
Tanpa sempat mengecup keningnya lagi
Airmata menjadi bahasa paling nyata
Nurani yang hancur ditikam tajamnya kehilangan
Ia yang pergi meninggalkan kilauan cahaya
Yang selalu melingkar di jari manisnya
Lelaki itu menggenggamnya erat
Semakin ia lihat, seketika ingatannya
Memainkan setiap kenyataan yang telah lalu
Dalam benaknya, hati yang terkapar berbisik
Yang awalnya tiada akan kembali menjadi tiada
Ia jual satu-satunya kenangan ditangannya
Hanya untuk meredakan perihnya merelakan.
Komentar
Posting Komentar