Tabula Rasa Rindu

Malam dan desau angin yang menghantam telinga

Sesekali goyahkan hatiku

Dan hati yang merindukan sapa manis yang telah pergi

Namun nurani menghentak akal bahwa tak perlu membidik masa lalu

Sebab bagiku itu bagaikan merekat kembali dan mengutuhkan sobekan kertas dengan nasi


Aku setuju bahwa sunyi adalah bunyi yang sembunyi

Sunyi yang mengantar aku pada ragu

Sunyi yang mengantar aku pada yakin itu

Lalu batin ini berbisik Tuhan berilah pertanda

Dan pastikan aku tidak menari pada mimpi yang salah


Bagiku tabula rasa hanya sekali

Ketulusan tak punya pengganti

Cinta dan rindu adalah anugerah yang dilahirkan pertemuan

Dan dibesarkan perpisahan


Komentar

Postingan Populer